Rabu, 23 September 2015

bike to work

Selalu menyimpan sepeda di dalam rumah adalah kemubaziran nyata. 
-Anto Geologi Unpad yang sekarang kerja di Pama Kalimantan-

Baca caption di instagramnya anto membuat reflek saya melirik sepeda fixie yang sudah lama tergantung di dapur dekat meja makan saat sarapan.

Sepeda itu sudah lama tergantung disana. terabaikan. Hanya perlu pasang rem dan ganti gear; bisa dipakai untuk sehari-sehari.

Mulai 1 agustus 2015 saya bertekad selama masih bisa dijangkau sepeda saya akan tempuh dengan bersepeda. Hari pertama pukul 07.30 WIB tujuan ke kantor. karena begitu semangat saya mengayuh sepeda bak atlet terlambat kencan. Ngebut. sengebut-ngebutnya sepeda. Dijalan menurun saya tambah kecepatan. Saat mendaki saya mengayuh sambil berdiri. Dijalan macet saya meliuk-liuk mencari celah. Tak ada jalan forboden yang bisa menghalang, tinggal angkat putar badan. Selesai.  Belum lagi ketika tak dapat celah dalam macet tinggal bersandar diantara mobil- mobil menunggu kesempatan. Seru. Seru sekali sepedahan ini. Kadar tampan serasa meningkat 60 persen dengan sepeda. alhasil dari kisah epic sepedahan ini hanya butuh 20 menit perjalanan. dengan kaki gemetar dan tertatih meniti tangga. Lemas juga pegal. masih harus mengayuh lagi waktu bubaran kantor sore nanti.

.....

Sekarang, sudah 1 bulan 23 hari saya mengendarai sepeda. Dengan intensitas mengendarai motor bisa dihitung jari. Program ini cukup berhasil. 1 bulan 23 hari, sedikitnya saya sudah berhemat 475 ribu hitungan terkira biaya bensin dan parkir kalau saya menggunakan motor. 
See.. Bersepeda selain menyehatkan juga sekaligus menghematkan.

Senin, 14 September 2015

apa itu cinta

suatu hari seorang pemuda datang kepada seorang filsuf lalu bertanya. "apakah anda tahu apakah cinta itu?" kemudian sang filsuf meminta pemuda itu "pergilah kamu ke taman itu dan petiklah satu tangkai bunga yang menurutmu paling indah disana. tapi, berjalanlah terus tanpa menoleh lagi kebelakang." 

singkat cerita pemuda tersebut mengikuti nasihat sang filsuf berjalan menyusuri taman dan kembali tanpa membawa setangkai bunga.

pemuda itupun bercerita mengapa ia kembali tanpa membawa setangkai bunga paling indah seperti permintaan sang filsuf. "ketika dipertengahan jalan saya jumpai bunga yang sangat indah. tapi, saya urungkan untuk memetiknya. karena saya pikir mungkin didepan nanti ada bunga yang lebih indah dari yang ini. sampai habis saya susuri taman itu barulah saya sadar bahwa bunga yang saya urung petik itulah yang paling indah."

sang filsuf berkata "itulah cinta."

saya begitu terkesan dengan cerita diatas yang begitu viral di dunia maya. sampai saat ini saya juga belum tahu siapa dan dari mana sumber cerita pendek penuh kebijaksanaan seorang guru ini. terkesan bukan karena cerita tersebut tentang cinta yang memang tak pernah habis kisahnya. saya lebih terkesan dengan kebijaksanaan seorang guru yang tidak menggurui. mengajar dengan cara mengalami dan bukan sebatas teori. memuntahkan pelajaran yang harus ditelan mentah-mentah. seorang guru dengan bijaksana mengajak berpikir serta mengantarkan kepada sebuah pemahaman dan bukan hapalan.

Jumat, 11 September 2015

Selasa, 08 September 2015

sedri yang berani tapi cengeng

Sedri 4 tahun. mencari maminya hilang di gramedia. kebingungan mencari. Menghampiri saya yang sedang khusyuk di bab pertama max havelaar. 

"Mas, pinjam handphone." mencoba tegar, tapi gagal. menangis dan memelas.

"Buat apa?" saya retoris bertanya.

Menangis sesenggukkan. "Mami saya hilang..."

Segrombolan bocah smp lewat entah apa salah satunya mencoba meyakinkan kawannya dengan sumpah "demi tuhan mati kafir gw klo bo'ong."  -__-'
aih.. bocah, enteng nian kau berani bersumpah begitu sekalipun yang kau sampaikan kebenaran. dalam hati. fuh!!

Sedri 4 tahun. Mencari maminya hilang di gramedia. kebingungan mencari. 
Bocah ini memilih menghampiri saya dan memelas meminjam handphone untuk menelepon maminya. Saya tak lantas memberi pinjam hanphone. buat apa. pulsanya tak ada.

"tadi terakhir sama mami dimana?" penasaran bertanya. 

Sambil terisak sedri menjelaskan. Saya yang kebetulan sedang kehabisan pulsa segera membawanya ke customer service yang berada disebelah kasir. Saya jelaskan kepada petugas sebagaimana sedri menjelaskan. Dan petugas mengkonfirmasi pada sedri. Setelah semua jelas saya memilih pamit dan mengawasi dari jauh dibalik rak buku. Tak lama setelah petugas mengumumkan. Mami sedri datang dengan bergegas. Sedri memeluk kaki maminya erat sebegitu eratnya hampir maminya jatuh. Maminya pun sama eratnya memeluk anaknya sembari menciumi ubun-ubun anaknya. 

Mengharukan sekali pertemuan mereka dari perpisahan yang sesaat. juga sekaligus menyesalkan.
Membawa anak diusia itu seharusnya lebih berhati-hati. Seharusnya orang tua menjaga agar anaknya tetap berada didekatnya berada dalam jarak pandang. Bagaimana jika yang sedri hampiri saya yang kebetulan penculik. Mengingat beberapa bulan ini saya tidak bilang banyak tapi ada beberapa kasus orang hilang dan sebagainya..