Rabu, 06 Desember 2017

Modus Penipuan Kerja Paling Canggih - Hati-hati Penipuan recruitment mengatas namakan PT Pamapersada Nusantara

Penipuan jaman now makin canggih dan mereka sudah paham betul apa itu STP (Segmentasi Targeting dan Positioning) dan bagaimana memanfaatkan internet marketing. Baru-baru ini saya hampir saja kena tipu dengan modus panggilan kerja. Bisa dibilang saya selamat dari penipuan hanya karena keberuntungan. Karena saya sangat percaya dengan panggilan kerja tersebut.
Saat itu saya baru diterima kerja dan sudah tanda tangan kontrak 2 hari sebelumnya dan setelah istirahat makan siang pukul 2 siang saya menerima sebuah sms.

“ Pengumuman surat undangan tahapan tes seleksi PT. Pama Persada Nusantara sudah kami kirim ke email anda, mohon dicek dan dipelajari. Ditunggu konfirmasi hadir/tidak paling lambat pukul 17.00 wib”

Saya sangat excited saat menerima sms itu karena memang beberapa waktu sebelumnya saya merasa pernah melamar pekerjaan di pama. Sudah pasti ini panggilan dari cv yang saya kirimkan. Pasti!! Meskipun baru diterima kerja di kantor baru, panggilan tes di pama begitu menggoda dan sangat sayang untuk dilewatkan.

Tanpa tunggu lama saya langsung cek email email masuk. Benar saja, ada pesan baru dengan pengirim dari recruitment@pamapersadanusantara.id dalam email tersebut tidak terdapat body email hanya sebuah lampiran file pdf. Isi pdf itu adalah penjelasan proses rekrutmen, rangkaian acara, informasi benefit dan pengumuman nama-nama yang dipanggil untuk tes penerimaan karyawan baru di pama persada nusantara yang akan dilaksanakan di balikpapan tanggal 10 – 12 november 2017. Tes dilaksanakan hari jumat – minggu. Saya bisa cari alasan izin satu hari saja, hari jumat kalau tidak lulus saya bisa lanjut kerja hari senin. Tidak ada ruginya.

Dijelaskan dalam pdf itu bahwa semua biaya akomodasi peserta akan ditanggung oleh pama dengan sistem refund. Jadi, saya harus menanggung biaya keberangkatan dari jakarta yang nantinya akan diganti dan untuk kemudahan proses, pihak pama disini telah bekerja sama dengan satu agen travel untuk reservasi tiket dengan blue sky travel. Setelah saya telepon travel itu kemudian pihak travel meminta saya untuk mengirimkan data nama, ttl, alamat, kode pos, email dan no telpon. Selang beberapa menit saya menerima balasan kode booking dan total uang tiket PP sejumlah IDR 1,689,600.00 yang harus saya transfer ke rekening BRI A/N T KAPITANO CHANDRA 719301010966531 dengan batas waktu 1 jam dengan peringatan jangan sampai terjadi pembatalan otomatis dari pihak LION AIR.

Untuk pengangguran kehabisan tabungan selama nganggur yang baru 2 hari diterima kerja. Setengah terburu-buru saya inisiatif menghubungi beberapa teman yang sekiranya bisa menalangi dulu. Toh, nanti juga di refund sama pama. Untuk meyakinkan teman yang mau meminjamkan uangnya saya kirimkan juga file pdf dalam email yang saya terima. Salah satu teman saya membalas pesan yang saya kirim dan menyanggupi untuk mentransfer ke rekening tersebut.

Bukan main senangnya punya sahabat yang bisa diandalkan dalam kondisi urgent begini. Lega.
Sembari menunggu bukti transfer, saya iseng buka website pama untuk cek pengumuman penerimaan karyawan baru disana. Betapa kagetnya saya begitu buka website pama langsung muncul disclaimer dan peringatan untuk hati-hati terhadap penipuan panggilan kerja mengatasnamakan pama persada nusantara dengan modus penipuan persis seperti yang sedang saya lakukan dan keterangan disana email HRD pama yang benar adalah recruitment@pamapersada.com

bajingan! Asuu!! Saya memaki dalam hati. Mengetahui bahwa saya sudah tertipu saya gemetar, persendian saya seperti hilang, lemas sekali.  Segera saya hubungi teman yang menyanggupi transfer untuk menanyakan apakah dia sudah transfer ke rekening itu.

Alhamdulillah.. ternyata dia sedang mempelajari pdf yang saya kirimkan yang menurutnya terasa mencurigakan. Segera saya sampaikan bahwa itu penipuan dan saya sangat bersyukur selamat dari usaha penipuan itu.

Dari apa yang telah saya alami, saya merasa penasaran dan mencoba menganalisa bagaimana para penipu itu akhirnya menetapkan saya sebagai target penipuan mereka. Dari kronologi yang saya sampaikan, penipuan yang mereka lakukan bukan sekedar penipuan biasa. Tapi, terstruktur rapih dan mereka sudah melakukan persiapan yang matang sebelum akhirnya melancarkan misinya.

Pertama, mereka sudah mengetahui siapa target penipuan mereka mulai dari nama, no. telpon, email dan mengerikan-nya mereka bahkan tahu bahwa saya pernah melamar pekerjaan di pama persada.

Kedua, manajemen waktu yang mereka terapkan kepada target sangat sempit. Dengan memberikan batas waktu membuat target tidak bisa banyak berpikir. Ini konsep promosi yang sering diterapkan online marketer dengan tujuan menyegerakan pembelian oleh customer atau istilahnya Impulse Buying. Saya yang sekolah dan belajar tentang bagaimana membuat promosi yang baik menurut teori-teori komunikasi pemasaran dari bapak Laswell, Philipp Kotler, Chirs Fill dkk. Tetap saja kena tipu, diburu waktu takut tiketnya batal kalau tidak dibayar segera.

Ketiga, demi kesuksesan mengelabui targetnya para penipu ini bisa dibilang cukup modal dan memiliki pemahaman yang baik tentang internet marketing untuk bikin saya percaya bahwa ini panggilan kerja resmi. Terbukti dengan menggunakan domain pamapersadanusantara.id sengaja dibikin sangat mirip dengan yang aslinya. Pakai domain berbayar bukan yang gratisan.
Kesimpulan saya berujung pada sebuah pertanyaan, darimana penipu ini mendapatkan data mateng calon korban?

Memang selama nganggur saya kirim email ke HRD banyak perusahaan, datang ke jobfair, pakai banyak aplikasi gratisan di playstore untuk apply kerjaan. Ngomong-ngomong soal data. Waktu ada jobfair kemnaker di kemayoran beberapa bulan lalu saya lihat ada booth jobstreet disana. Saya penasaran tanya ke petugas yang jaga “mba, saya koq nglamar kerja di jobstreet gak pernah dapet panggilan yah. Jangan-jangan perusahaan yang naro lowongan di jobstreet cuma pura-pura aja padahal mereka ngumpulin data pelamar untuk jadi target marketing. Soalnya kan, kita pelamar kerja pasti bikin akun asli di jobstreet”. “wah iya mas, memang isu itu yang sedang kita tangani. Kita juga gak bisa tahu apakah perusahaan yang naro lowongan itu bener-bener butuh karyawan baru”. Kemudian mengalir obrolan kami tentang bagaimana bagaimana data pelamar di jobstreet itu penting dan bisa digunakan untuk apa saja salah satunya membangun data target market di facebook ads dengan menggunakan fitur “look a like” jadi dengan sejumlah data yang kita upload di facebook ads kemudian algoritma facebook akan menemukan target konsumen yang memiliki kesamaan dengan data yang kita upload. Dengan begini iklan atau kampanye apapun yang kita buat di facebook dijamin tepat sasaran dan pastinya hemat budget. Dan bayangkan data ini digunakan untuk kepentingan lain. Saya tidak bilang jobstreet salah. Toh, sekarang saya dapet kerja yang sekarang karena melamar dari jobstreet.


Usaha dalam membangun database bukan cuma dari aplikasi pencari kerja saja. Ada sangat banyak cara kreatif yang membuat kita akhirnya dengan sukarela mengisi data diri. Nasihat untuk diri sendiri “mulai sekarang bijaklah sebelum memutuskan untuk mengisi formulir data diri”

Sabtu, 02 September 2017

Cabut Gigi Geraham Bungsu Pakai BPJS

Catatan harian
Pertama, pastikan luangkan waktu dan kedua, sabar karena proses yang akan kita jalani lumayan panjang dan repot. Jangan sungkan bertanya dan juga jangan langsung ke rumah sakit karena pasien bpjs harus lebih dulu membawa surat rujukan dari faskes (puskesmas), datang ke faskes dimana tempat kita terdaftar sepagi mungkin, mengingat poli gigi membatasi pasien perharinya, hal ini karena beberapa tindakan pada pasien bisa memakan waktu lama, jadi daripada jenuh menunggu pastikan datang pagi biar dapat urutan pertama.

30-08-2017
datang ke puskesmas kembangan jam 8 pagi di jl. H. Saaba komplek walikota, meruya tempat faskes saya terdaftar. Ambil nomor antrian poli gigi dan daftar untuk pasien baru dengan menyerahkan kartu bpjs (gratis). Jam 8 pagi saja antrian sudah panjang untuk poli gigi. Menunggu antrian yang lama saya sempatkan untuk sarapan dulu. Selesai sarapan kembali ke puskesmas dan menunggu. Lama menunggu akhirnya giliran saya tiba. Masuk ke ruangan dan ditanya keluhannya apa.
"Saya mau cabut gigi geraham bungsu saya dok."
"Oke, kita periksa dulu giginya ya mas."
Saat diperiksa dokter bilang "waah ini harus dioperasi mas, tapi nggak bisa disini. Kita rujuk yah."
"Dirujuk kemana dok?"
"Ke rumah sakit pelni atau rumah sakit cengkareng"
"Nggak ke rsud kembangan aja dok? Soalnya kemarin saya sudah ke rsud katanya bisa operasi disana."
"Wah emang bisa kesana?!"
"Kemarin saya tanya katanya bisa."
Dokter yang menangani saya penasaran dan bertanya ke rekan sesama dokter gigi di ruangan itu.
"Yasudah kalo memang bisa kita rujuk kesana mas, kalau ternyata nggak bisa nanti juga dirujuk lagi."
"Baik pak dokter, terima kasih."
"Mas, sekarang tunggu diluar, kita buatkan surat rujukannya dulu."

Sudah punya surat rujukan,lalu potokopi sebanyak 4 lembar, ktp 4 lembar, kartu bpjs 4 lembar.

Saya pergi ke RSUD kembangan. Langsung daftar untuk pasien baru dan menyerahkan dokumen pengantar yang sudah disiapkan. Sampai sini saya tidak membayar sepeserpun. Kemudian menunggu untuk diperiksa lagi sama dokter, setelah diperiksa saya diminta untuk poto rontgent dulu. Bawa pengantar dokter gigi untuk di rontgent ke kasir, dan ternyata gratis juga walaupun ditulis harganya 50ribu. Setelah poto rontgent tunggu hasil cetak dan bawa lagi ke ruangan dokter gigi. Ketika hasil poto  rontgent dilihat dokter.

"Wah, untuk kasus gigi ini tidak bisa cabut disini mas." "Kita rujuk ke LADOKGI ya di Benhil, informasi lengkapnya kamu bisa browsing aja." "Baik bu dokter."

Setelah browsing sana sini, ladokgi adalah rumah sakit gigi dan mulut TNI AL di Benhil dekat dari senayan. Dengan modal rujukan dari rsud kembangan saya pulang dulu ke rumah untuk makan siang dan sholat dzuhur dulu. Tepat jam 1 siang saya lanjutkan ke ladokgi, berdasarkan informasi dari website ladokgi, jam operasional rumah sakit mulai jam 7 pagi sampai jam 8 malam. Berkendara dengan motor hanya 30 menit dari rumah saya sampai di rumah sakit. Sesampainya disana yang saya dapati ruang pendaftaran pasien baru kosong dan ada seorang petugas kebersihan yang sedang bersih-bersih menegur saya.

"Mas mau berobat ya,  Pasien baru atau lama?" "Saya pasien baru pak, rujukan dari bpjs."
"Ooh.. pendaftaran pasien baru sudah tutup mas, untuk pendaftaran dari jam 8 sampai jam 11, besok kesini lagi aja jam 8."
"Ooh siap pak, terima kasih." saya pulang ke rumah.

31-08-2017
Pagi jam 9 saya berangkat ke ladokgi, sampai sana langsung daftar untuk pasien baru rujukan bpjs. Menyerahkan dokumen yang dibutuhkan ke petugas (fotokopi ktp, fotokopi kartu bpjs, fotokopi surat rujukan dari puskesmas dan rsud kembangan) karena saat itu saya belum potokopi dokumen dan petugas itu yang mempotokopi saya diminta membayar 25ribu rupiah. Setelah bayar saya diberikan kartu berobat.
Semua dokumen disiapkan petugas pendaftaran kemudian berkas saya diteruskan ke ruang bpjs, menunggu diproses sebentar kemudian saya dipanggil petugas, ternyata surat rujukan dari puskesmas ke rsud kembangan belum terlampir. Saya serahkan potokopi surat rujukan puskesmas. Persyaratan sudah lengkap, administrasi beres. Sekarang tinggal menunggu untuk dipanggil ke ruang diagnosa.

"Tuan herry budiman.."
"saya bu" saya masuk ke ruang diagnosa
"Silahkan duduk pak, keluhannya apa pak?"
"Saya mau cabut geraham bungsu bu dokter"
"Ooh iya, kita konfirmasi dulu ya pak."
Saya ditanyakan mengenai riwayat sakit sebelumnya (pernah dirawat di rs belum, punya riwayat diabetes tidak, mengidap hepatitis tidak, hiv, dlsb.) Selesai.
"Coba kita periksa dulu giginya ya pak"
"Baik bu dokter" gigi saya diperiksa satu persatu. Selesai.
"Sekarang bapak bawa surat ini, naik ke lantai tiga untuk rontgent, terus selesai rontgent langsung ke lantai dua ya."

Kalau di rsud kembangan gigi yang di rontgent cuma gigi yang kita keluhkan. Di ladokgi full rontgent seluruh gigi. Selesai rontgent saya bawa poto rontgent tersebut ke petugas di lantai dua. Menunggu lagi untuk dipanggil. Tidak berapa lama nama saya dipanggil lagi.

"Tuan herry budiman.."
"ya saya bu."
"Kita cek tensi dulu ya pak." Disini saya ditanyakan lagi mengenai riwayat sakit, setelah selesai.
"Yuk, kita periksa dulu giginya mas."
"Baik bu dokter."

Selesai diperiksa dan mengamati hasil rontgent dokter bilang bahwa gigi saya harus dioperasi karena posisi gigi bungsu ada didalam dengan posisi tidur menabrak gigi sebelahnya.
Kemudian bu dokter memeriksa jadwal kosong untuk operasi bulan september sudah penuh. Paling cepat jadwal kosong di tanggal 6 oktober 2017. Saya dijadwalkan di tanggal itu, lalu dibuatkan resep obat untuk diminum sehari sebelum operasi. Lanjut lagi ke ruang farmasi di lantai 1 untuk ambil obat. Menyerahkan resep dokter ke petugas. Saat menyerahkan resep saya ditanya petugas

"umum ya pak?"
Saya jawab "iya bu."
"Harga obatnya 70ribu pak."
"Loh, pasien bpjs bukannya gratis bu?"
"Ooh bpjs.. iya gratis pak, saya minta potokopi dokumen bpjsnya pak."
"Baik bu."

Semua proses sudah selesai, sekarang tinggal tunggu jadwal untuk operasi bulan depan 6 oktober 2017.

Demikian runutan bagaimana cara memanfaatkan bpjs kesehatan dari pengalaman saya. 

Rabu, 09 Agustus 2017

ikuti jika benar tanggalkan jika salah

kadang kita cenderung melakukan sesuatu tanpa tahu kenapa kita melakukan hal tersebut, tanpa mengerti apa maksud kita melakukan hal itu, hanya karena semua orang melakukannya bukan berarti kita harus melakukannya juga.

saya pernah secara kebetulan menonton sebuah eksperimen sosial di internet. sebuah penelitian sederhana. dalam sebuah grup yang sedang menunggu antrian di klinik, semua anggota grup itu akan berdiri dan kembali duduk ketika mendengar bel berbunyi. lalu datanglah seorang perempuan muda usia 20an ke klinik, ketika menunggu antrian bersama grup tadi yang sudah diminta untuk berdiri dan kembali duduk ketika mendengar bel di klinik tersebut berbunyi. perempuan yang baru datang tadi tanpa tahu skenario tersebut tentu kaget ketika pertama kali melihat prilaku grup antrian itu. bel berbunyi untuk kedua kali, grup itu berdiri dan kembali duduk. si perempuan masih melihat dan memperhatikan, mulai terusik apakah memang harus berdiri dan duduk lagi ketika mendengar suara bel berbunyi saat sedang menunggu antrian di klinik. bel berbunyi lagi, grup itu berdiri lagi dan kembali duduk tanpa peduli keberadaan perempuan itu. tapi kali ini, meski ragu perempuan itu ikut berdiri dan kembali duduk. bel berbunyi lagi, tanpa ada keraguan dengan segenap keyakinannya perempuan itu bergabung dengan grup itu. berdiri dan kembali duduk. 

eksperimen dilanjutkan dengan menghilangkan anggota grup satu-persatu sehingga meninggalkan si perempuan sendiri. apakah perempuan itu akan tetap berdiri dan duduk lagi ketika mendengar bel? ya, perempuan itu tetap melakukannya. dia sudah mulai terbiasa dengan aktifitas berdiri dan duduk lagi ketika bel berbunyi.  kemudian masuk seorang pria ke klinik. pria ini juga tidak tahu tentang eksperimen ini, dia datang ke klinik, ambil no antrian dan duduk menunggu. ketika bel berbunyi si perempuan berdiri dan kembali duduk. si pria yang baru datang itu bertanya "apa yang sedang kamu lakukan?" si perempuan menjawab "aku tidak tahu, tapi semua orang yang sedang menunggu giliran masuk tadi melakukannya." si pria hanya mengangguk heran. bel berbunyi lagi, seperti perempuan tadi meski ragu pria itu ikut berdiri dan kembali duduk. fenomena ini terus berlangsung sampai terbentuk grup yang baru. grup yang berdiri dan kembali duduk ketika bel berbunyi di klinik. 

sampai akhirnya eksperimen ini dihentikan, dan perempuan itu diwawancara kenapa akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti grup yang berdiri dan duduk lagi ketika mendengar bel berbunyi. perempuan itu menjawab "saat tidak melakukannya aku merasa tidak nyaman dan merasa tersingkirkan. aku merasa harus mengikutinya agar bisa diterima."

hanya karena semua orang melakukannya bukan berarti kita juga harus melakukannya. hanya saja seharusnya kita benar- benar tahu alasan kenapa kita harus melakukannya, bukan karena ikut-ikutan.

Rabu, 25 Januari 2017

Pesan Cinta Dari Papua

Kabwabiap: selamat pagi dalam bahasa daerah genyem papua sekitaran sentani.
"Kabwabiap bapa' su mo berangkatkah?"
"Kabwabiap! Iya mace. Su mau berangkat."
Sapaan ramah ini selalu mengiringi setiap perjalanan kami ketika lewat depan rumah yang kebetulan mace dan pace sedang aktivitas depan rumah. Memberi makan peliharaan babi, anjing atau sedang sarapan ngunyah sirih pinang.
Babi disana dilepas bebas berkeliaran. Jelas, bukan pemandangan biasa di jakarta. Agak ngeri gimana gitu. Awalnya.
Beberapa hari lagi bulan romadhon saya yang muslim tentu melaksanakan puasa. Aktivitas makan siang hilang sudah. Mengetahui saya akan puasa Joseph salah satu TL (tenaga lokal) menghampiri saya kemudian bilang
" bapak besok saya mau ikut puasa."
"Loh, tidak usah om. Nanti tidak kuat kerja."
"Tidak papa mo, bapak tidak makan saya juga tidak bisa."
"Saya sudah biasa om. Tapi, terserah om kalau nanti tidak kuat om makan ya."
"Ah, tidaak. Saya kuat."
"Oh, yasudah.."
Aktivitas puasa tidak merubah alur pekerjaan, tetap seperti biasa. Tetap harus kirim laporan progress setiap malam.
Hari pertama puasa tiba. Ah, tidak ada makan siang hari ini.. melirik om yoseph
"puasa om?"
Dibalas senyum dikulum.
Saya acungkan ibu jari seraya berkata "mantaap!!"
Selama dilapangan saya jadi lebih memperhatikan om Joseph karena sebagai TL beban pekerjaan mereka itu berat. Saya akui memang berat. Mulai dari membawa peralatan, memandu arah menuju lokasi, dan merintis jalur. Om Joseph saya perhatikan mulai loyo tapi kekeuh mau buka maghrib nanti, karena sebelumnya sempat saya persilahkan minum atau makan.
Hari mulai sore dan kami bersiap kembali ke rumah. Targetnya paling tidak maghrib sudah sampai dirumah buat buka puasa.
Ada dua kenikmatan orang berpuasa:
1. Ketika ia berbuka
2. Perjumpaannya dengan Tuhannya.
Setelah seharian kita menahan lapar. Pastinya, Om Joseph begitu menikmati menu buka puasa hari itu.
"Om kalo mau puasa itu jangan lupa sahur.. hahaha.. besok puasa lagi?"
Sambil berbisik "Bapa' saya mohon izin besok tidak ikut puasa."
"Hahaha.. sipp! Tidak apa-apa."
______________________________________
Saya sangat menghargai sikap om Joseph​ yang bisa dikatakan sangat menghormati kami yang berpuasa. Sebuah pembelajaran yang sangat berharga bagi saya tentang sebuah toleransi yang belum tentu dirasakan orang lain. Hari ini memperingati 25 Desember saya ucapkan SELAMAT NATAL untuk kawan, sahabat yang merayakan. Salam.

Selasa, 24 Januari 2017

Manusia PANCASILA

Pancasila adalah dasar ideologi negara Indonesia. Bung Karno menyatakan bahwa pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia secara turun-temurun yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.

Dalam butir-butir pancasila memandang manusia utuh sebagaimana manusia itu seharusnya. Butir pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, setiap orang Indonesia bebas memilih dan melaksanakan ibadah berdasarkan agama yang diyakininya. Kemudian setiap agama meng-Esa-kan Tuhan. ketika setiap manusia indonesia meletakkan Tuhan dalam hatinya bukan harta, jabatan, atau kenikmatan-kenikmatan sementara maka akan dengan sendirinya tercipta Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. Mustahil seseorang melakukan dosa ketika ada Tuhan dalam dirinya.

"Dahulukan adab daripada ilmu. Dahulukan adab daripada ilmu." Pesan guruku semasa hidupnya dulu. Rasanya tak kurang-kurang stok orang pintar yang kita miliki. Tapi, jarang sekali orang yang memiliki budi pekerti. Sebetulnya ada banyak, tapi, biasanya mereka tersembunyi dan jarang mengekspos diri. Manusia yang tinggi adabnya maka tinggi ilmunya, miskin adab miskin pula ilmunya. Mendahulukan ilmu daripada adab menjadikan manusia tidak tahu bagaimana bersikap adil. Padahal Ilmu pasangannya amal. Bagaimana mau beramal kalau sombong. Keadilan tidak akan pernah ada jika manusianya tidak beradab. Barulah bisa adil kalau beradab.

Dalam sila kedua jelas sekali membahas tentang bagaimana kita memanusiakan manusia. Sesuatu barulah disebut ilmu ketika ia sudah diamalkan. Ilmu yang tidak diamalkan masih sebatas wawasan. Hanya kebetulan dia lebih dulu tahu.

Persatuan Indonesia, tak perlu disuruh, otomatis saja. saat kita bisa menghargai orang lain apapun agama dan latar belakangnya mau petani, buruh, akademisi, polisi, orang kaya, orang miskin semua sama. kemudian yang berlebih menghargai yang kurang, sebaliknya, yang kurang menghormati yang memang berlebih, tidak terburu-buru menghakimi dan setiap orang tahu apa peran dan fungsinya masing-masing.

Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, Bagaimana tidak khidmat negara kita ketika pemimpin dan wakil rakyat yang dalam hatinya hanya Tuhan dan empati pada rakyat. Saat itu Indonesia telah menjadi negara ideal dengan memberikan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Keadilan pula bagi alam, hewan dan tumbuhan, menjadi rahmatan lil’alamin. Aamiin.

Kamis, 12 Januari 2017

KEBANGGAAN SEBAGAI ORANG INDONESIA

Pandangan ini subjektif milik penulis sebagai pribadi, cerita dan pengalaman terbaik yang pernah saya alami sendiri.

Beberapa tahun lalu saya bekerja di sebuah konsultan geologi dan geofisika daerah jakarta. Dari sini saya memiliki kesempatan untuk mengenal suatu daerah lebih dekat, karena bekerja disini pula saya harus siap untuk ditempatkan di manapun lokasi proyek yang akan dilaksanakan. Lokasi yang  saya dan tim kunjungi bukan destinasi wisata. Lokasi bukaan bakal tambang dan lebih sering hutan baik yang sudah dibuka atau yang belum terjamah manusia. Tujuan kami datang kesana hanya satu, melakukan penelitian keberadaan mineral tambang atas permintaan klien.

Ada satu pengalaman yang begitu berkesan seumur hidup yang pernah saya alami. Karena itulah judul tulisan ini kebnaggaan sebagai orang indonesia. Pada suatu hari saya diinfokan akan ada beberapa pekerjaan kedepan berlokasi di luar negeri dan kami semua akan berangkat kemudian diminta untuk menyiapkan semua dokumen yang diperlukan. Belum pernah ada dipikran saya waktu itu untuk keluar negeri. Satu-satunya dokumen yang diakui diluar negeri Cuma satu. Paspor. Kami yang belum punya paspor segera mengurus pembuatan paspor di kantor Imigrasi dengan bekal surat pengantar dari kantor.

Hal yang lucu bekerja dalam tim eksplorasi adalah kemanapun kami pergi tugas mulai dari Aceh sampai Papua yang kami jumpai sama saja. Akses jalan menuju lokasi yang rusak dan hutan. Sering saya jadi lucu sendiri kalau ada teman yang menanyakan tentang destinasi wisata daerah yang saya kunjungi itu. Cerita saya melulu itu tidak jauh dari hutan, buah hutan, masyarakat, dan makanan khas daerah tersebut. Sesekali sih pernah tapi kesempatan itu jarang terjadi. Sangat jarang.

Tapi kali ini agak beda, eksplorasi di negeri tetangga kita malaysia. Soal akses lokasi disana saya akui luar biasa. Aspal halus, jalanan lancar, saat bertemu kemacetan jalan semua sabar. Sangat jarang saya mendengar suara klakson disana. Sempat saya terkaget waktu di tol ada sebuah motor menyalip mobil kami. What!! Di tol ada motor? Sama persis dengan motor saya di rumah. Jupiter Mx tapi kalau disana namanya beda. Saya lupa.

Ada tiga lokasi eksplorasi disana dua diantaranya sama saja seperti di indonesia lokasi bukaan tambang yang panasnya bikin saya rajin istighfar dan hutan pohon karet yang paling terkenal dengan nyamuknya. Tukang sadap saja kalau pergi menyadap karet mirip astronot. Satu-satunya bagian tubuh yang terbuka hanya daerah mata dan dipinggangnya terselip kawat tempat menggantung obat nyamuk bakar. Saya orang modern. Obat nyamuk bakar sangat kolot dan jauh dari kesan modern . Lotion nyamuk telah hadir menggeser keberadaan obat nyamuk bakar yang tidak praktis dan bikin sesak nafas. Baju lengan panjang dan lotion anti nyamuk sudah cukup. Praktis dan simpel. Namun ternyata saya salah, lotion anti nyamuk tidak cukup tangguh mencegah gigitan nyamuk di hutan pohon karet.  Mobilitas yang tinggi dan kegiatan penuh peluh membuat lotion anti nyamuk itu luntur. Saya pulang dengan penuh bentol bekas gigitan nyamuk. Kesimpulan yang saya ambil bahwa obat nyamuk bakar adalah sebuah pengejawantahan nyata teknologi tepat guna nan aplikatif dan murah dalam berkegiatan di hutan karet.

Lokasi terakhir adalah hiburan penuh petualangan di negeri jiran. Berlokasi di tengah-tengah kota dan yang kami cari adalah keberadaan sebuah bunker peninggalan jepang yang ditinggalkan buru-buru pasca perang dunia kedua. Semua prajurit jepang ditarik pulang kampung setelah kejadian paling memilukan dalam sejarah. Jatuhnya bom sekutu di dua kota di jepang. Hiroshima dan Nagasaki. Sampai kalimat ini saya merasa jadi Nicholas Cage di film national treasure 1 dan 2. Berdasarkan cerita, di negeri sebelah yang berbatasan langsung telah ditemukan harta karun emas sekian-sekian. Sangat banyak. Merunut sejarah, lokasi ditemukan emas di negeri tetangga berhubungan erat dengan kota tempat kami melaksanakan eksplorasi ini. Sangat mungkin pula akan ditemukan harta yang ditinggalkan disini.

Klien kami kontraktor lokal yang memiliki akses ke pemerintahan atau mungkin dia sendiri memang orang pemerintahan. Mungkin saja.

Tanda-tanda kemungkinan keberadaan bunker itu sangat jelas, dimulai dari sebuah bangunan besar yang ternyata sumur besar dan tersebar dibeberapa titik sumur-sumur kecil yang diduga saling berhubungan. Juga, oleh masyarakat sekitar ditemukan benda-benda di sekitar lokasi. Seperti alat-alat makan dan kendi peninggalan masa itu. Saat kami pertama kali datang semua berjalan normal dan kami bebas bergerak bebas kesana kemari mengambil poto dan memetakan lokasi tersebut. Interaksi dengan warga setempat juga wajar. Keberadaan kami orang Indonesia disana juga bukan hal yang luar biasa. Paling-paling buruh atau pembantu pikir mereka. Sempat beberapa kali karena kasihan, saya dan teman ditawari pekerjaan di restoran katanya masakan orang indonesia enak atau jadi supir lori (truk) jadi kami tidak perlu kerja seperti ini penuh peluh menantang matahari. Jujur saja, saya tersenyum kemudian tertawa kecil mendengar tawaran itu. Tawaran itu cukup menarik karena ternyata gaji nya cukup besar. Mereka baik, ramah dan cukup simpati dengan kami. Satu kali ada yang agak usil dan menanyakan identitas kami. Teman saya yang iseng langsung mengeluarkan sim, diujung nama tersemat S.E. artinya teman saya ini lulusan sarjana ekonomi. Kita yang di indonesia sudah sangat paham tapi, yang bertanya tidak tahu apa singkatan S.E itu. Teman saya itu menjawab “Sarjana Engineering”. Kemudian dia terkaget dan mengembalikan sim itu lalu mendadak sopan. Saya pikir sepertinya dia sangat menghormati insinyur. Cerita soal sarjana engineering ini masih saja lucu meski diceritakan berulang setiap kami bertemu.

Perubahan besar terjadi setelah tersebar kabar bahwa kegiatan di lokasi tersebut adalah sebuah upaya pencarian bunker peninggalan tentara jepang yang ditengarai terdapat harta yang ditinggalkan berupa emas. Garis polisi dipasang sepanjang lokasi dan hanya orang-orang tertentu yang memiliki akses dan kepentingan boleh melintasi batas itu. Kami orang asing, tim eksplorasi dari negeri sebrang Negara Kesatuan Republik Indonesia bisa bebas bolak-balik kemanapun seantero lokasi sementara orang lain harus ditanya ini itu oleh petugas kalau mau masuk. Menurut cerita teman saya yang juga atasan saya bercerita tentang sebuah pertemuan tertutup yang dihadiri gubernur, pejabat, dan aparat setempat. Setelah memperkenalkan diri dan menyebutkan nama instansi masing-masing. Kami satu-satunya tim peneliti yang ada disana mewakili perusahaan tentunya yang berasal dari Indonesia. Sempat ada pertanyaan “kenapa mendatangkan tim peneliti dari Indonesia dan tidak dari negeri sendiri?” Jawaban teman saya kira-kira begini “karena kami memiliki alat dan bisa mengoperasikannya.” Bagaimana tidak mendengar cerita itu, seketika saya bangga menjadi putera Indonesia.

Kegiatan eksplorasi ini sempat menjadi heboh dan diliput oleh media lokal. Bisa ditelusuri jejak digital nya. Lalu bagaimana hasil penelitian itu, apakah ditemukan bunker dan harta karun itu? Jawaban saya adalah tidak tahu. Tugas kami hanya akuisisi data, kemudian menyerahkannya kepada atasan untuk diolah dan diinterpretasi. Hasil pengolahan data itu juga tidak pernah saya lihat.


Rabu, 11 Januari 2017

TERCERAHKAN

Teman-teman yang mengenal saya dengan sangat baik meskipun diantara mereka ada yang tidak saling kenal. Tapi, saya yakin meskipun begitu mereka pasti sepakat tentang satu hal. “Jangan pernah percaya sama rekomendasi saya soal makanan atau tempat makan yang enak.”  Bukan sekali atau dua kali setiap saya merekomendasikan makanan atau tempat makan yang menurut saya enak selalu berakhir dengan kerutan dahi dan sorot mata tajam interogatif. “ini bud yang kata lo enak?” saya akui makanan itu tidak seenak dan senikmat ketika saya makan dulu. Entahlah, Karena hal ini saya dicap, dilabel bahwa kriteria makanan menurut saya itu cuma dua. Satu, enak. Dua, enak banget.

Well, saya tidak menampik pernyataan tersebut. Selain enak dan enak banget ada satu lagi yang mereka sebenarnya tidak tahu. Satu kriteria yang mereka tidak tahu itu adalah ‘bukan makanan’ lebih jelasnya, bukan jenis makanan yang bisa saya makan. Wow!! Jenis makanan apa kiranya yang tidak saya makan?? Ada, ada banget jenis makanan yang tidak saya makan. Sebagai muslim, saya tentu tidak makan makanan yang dilarang kan? ^^

Sudah satu atau dua bulan ini saya memfavoritkan nasi bebek khas madura. Dalam satu minggu bisa 3 kali saya menjatuhkan pilihan menu nasi bebek khas madura ini. Alasannya sederhana, saya tidak perlu berlama-lama antri dan menuggu pesanan karena bebeknya sudah digoreng dan rasanya juga ‘enak’. Namun, akhir-akhir ini warung langganan nasi bebek khas madura saya tidak lagi menyediakan bebek yang sudah digoreng. Dia baru akan menggoreng bebek ketika ada orang yang beli. Mungkin maksudnya supaya bebeknya masih hangat saat akan disantap. Jadi, sekarang setiap beli nasi bebek khas madura saya harus menunggu. Cuma sebentar, dan saya tidak bermasalah menunggu.

Satu kali abang saya yang kebetulan sedang datang kerumah nitip beli makan malam. Saya bilang “mau nasi bebek kak?”. ”nasi bebek boleh juga”. Kemudian kami berdua menikmati nasi bebek khas madura di rumah dan sambil makan saya menceritakan alasan kenapa saya menyukai nasi bebek khas madura ini. Saat selesai makan saya penasaran apa pendapat abang saya tentang nasi bebek khas madura yang barusan kita nikmati.

“cik, kita ini makan Cuma supaya jangan lapar. Bismillah aja.”

Deg! Saya tercerahkan dari premis sederhana dan menghangatkan dada. Jawaban yang saya tunggu sekian lalu. Bahwa kita makan memang Cuma supaya jangan lapar.


Etapi, beneran enak kan nasi bebeknya kak?