Minggu, 18 Oktober 2015

Hikayat lama. Tentang monyet dan tiga angin

cerita yang saya terima dan belum mengetahui darimana sumbernya ini. saya ceritakan kembali dengan gaya dan bahasa saya sendiri.


Dahulu kala..
Tiga angin sedang berjalan-jalan. mereka adalah topan, puyuh, dan sepoi.
Dalam perjalanannya berjumpa mereka dengan seekor monyet yang sedang asyik dipucuk batang kelapa. Asyik sekali memilih buah kelapa.

Angin puyuh berseru: "bagaimana kalau kita bertaruh, siapa diantara kita bertiga yang bisa menjatuhkan monyet rakus itu."

"Hahaha.. biar aku yang mencoba pertama." Jawab topan dengan pongahnya.

Wuzz...!!!!
Genap kekuatan topan menggoyang batang kelapa dengan upaya menjatuhkan monyet dari batang kelapa. Sepenuh daya upaya pula monyet berpegangan. Erat sekali.

Hingga habis tenaganya. Topan kembali tanpa hasil. Menekuk mukanya menahan kesal. Puyuh dan sepoi diam tak berkomentar. "Nah, sekarang giliranku." Puyuh memecah keheningan.

Wuuiss...!!!
Tak kalah hebat dengan topan. Puyuh memutar-mutar batang kelapa mencoba memelantingkan monyet ke udara. Tak habis akal monyet yang ketakutan memeluk batang kelapa layaknya temu kangen keluarga sebab pecahnya perang saudara. Korut dan Korsel yang kini bertetangga.

Malang tak dapat ditampik. Hingga tuntas puyuh mencoba. Kegagalanpun harus ia terima.
Puyuh kembali. Topan tersenyum tipis merasa tidak sendiri. "Aku mau coba pula." seru sepoi pelan mengumpulkan kepercayaan diru. "Hahaha...Sontak topan dan puyuh tertawa."

"Lebih baik kita pulang. aku dan puyuh saja tak sanggup menjatuhkan monyet itu. besar betul tekad monyet itu." Sergah topan dengan bijaknya.

"Tapi aku mau mencoba." Sepoi bersikukuh.

"Baiklah, untuk memuaskan inginmu, Cobalah." Puyuh menengahi.

Semilir sepoi menghampiri monyet yang takzim menikmati kelapa pilihan yang manis air dan degannya. Dengan lembut sepoi membelai bulu bulu. Monyet mengantuk. Perut kenyang dan semilir angin sepoi. Monyet menguap panjang tanpa sengaja kehilangan pegangan.

Bukk!!!

Monyet terjatuh.

Topan dan puyuh menganga.


Kamis, 15 Oktober 2015

tips hemat hidup di jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengakui biaya hidup di Ibu Kota sangat mahal. Ia menilai biaya hidup bagi warga yang belum menikah dan jomblo di Jakarta, setiap bulannya mencapai Rp 2,5 juta. 

Karenanya, menurut Basuki, jika dalam satu keluarga hanya suami saja yang bekerja, tidak bisa bertahan hidup di Jakarta. "Kalau kamu punya istri dan anak yg gak kerja sebenarnya gak bisa hidup di Jakarta," katanya, Senin (27/7). http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/15/07/27/ns4wnh282-ahok-akui-biaya-hidup-di-jakarta-mahal

well, tidak bisa ditampik memang begitu kalau cuma punya gaji UMR. memang agak menyiksa tinggal di jakarta. tapi dengan niat dan perhitungan yang mantap kita bisa melakukan gerakan penghematan epic sepanjang sejarah.

pertama, jangan lupa sarapan. untuk memulai aktivitas seharian kita butuh energi. sumber energi adalah makan!! menu sarapan kenyang, enak, dan murah adalah nasi uduk atau ketupat sayur. Rp.8000

kedua, hindari beli minum air mineral. mahal.. sebagai investasi beli aja botol minum. bawa air minum dari rumah. kalau habis bisa refill di kantor atau minta pokoknya jangan beli.

ketiga, untuk bepergian dengan jarak yang wajar tidak terlalu jauh tidak perlu menggunakan kendaraan bermotor, mobil, atau angkot. jalan kaki atau naik sepeda adalah pilihan yang sangat bijak. badan sehat juga hemat. what a bright idea, right!!

keempat, untuk makan siang saya menghindari makan berat. alasan pertama, ngantuk. alasan kedua, hemat. menu makan siang saya adalah segelas kopi dua batang rokok dan dua buah pisang. tidak lebih dari Rp.8000. karena biasanya kalau untuk makan nasi di warung lebih kurangnya Rp.15000an.

kelima, untuk makan malam usahakan dibawah jam 8 malam. dan pilihlah menu sesuai selera.

keenam, sesekali kita butuh hiburan. pilihlah hiburan yang tidak hura-hura. bisa menonton bioskop, jalan-jalan ke taman, ke toko buku.

demikianlah jurus hemat yang saya sedang terapkan sekarang. karyawan dengan gaji UMR yang nge-pas sambil harus bayar sekolah dan setor cicilan tiap bulan. tidak kurang dari 2 juta harus saya keluarkan perbulan untuk bayar sekolah dan cicilan. dengan metode hemat yang saya terapkan. alhamdulillah.. sampai sekarang masih sehat.

Rabu, 23 September 2015

bike to work

Selalu menyimpan sepeda di dalam rumah adalah kemubaziran nyata. 
-Anto Geologi Unpad yang sekarang kerja di Pama Kalimantan-

Baca caption di instagramnya anto membuat reflek saya melirik sepeda fixie yang sudah lama tergantung di dapur dekat meja makan saat sarapan.

Sepeda itu sudah lama tergantung disana. terabaikan. Hanya perlu pasang rem dan ganti gear; bisa dipakai untuk sehari-sehari.

Mulai 1 agustus 2015 saya bertekad selama masih bisa dijangkau sepeda saya akan tempuh dengan bersepeda. Hari pertama pukul 07.30 WIB tujuan ke kantor. karena begitu semangat saya mengayuh sepeda bak atlet terlambat kencan. Ngebut. sengebut-ngebutnya sepeda. Dijalan menurun saya tambah kecepatan. Saat mendaki saya mengayuh sambil berdiri. Dijalan macet saya meliuk-liuk mencari celah. Tak ada jalan forboden yang bisa menghalang, tinggal angkat putar badan. Selesai.  Belum lagi ketika tak dapat celah dalam macet tinggal bersandar diantara mobil- mobil menunggu kesempatan. Seru. Seru sekali sepedahan ini. Kadar tampan serasa meningkat 60 persen dengan sepeda. alhasil dari kisah epic sepedahan ini hanya butuh 20 menit perjalanan. dengan kaki gemetar dan tertatih meniti tangga. Lemas juga pegal. masih harus mengayuh lagi waktu bubaran kantor sore nanti.

.....

Sekarang, sudah 1 bulan 23 hari saya mengendarai sepeda. Dengan intensitas mengendarai motor bisa dihitung jari. Program ini cukup berhasil. 1 bulan 23 hari, sedikitnya saya sudah berhemat 475 ribu hitungan terkira biaya bensin dan parkir kalau saya menggunakan motor. 
See.. Bersepeda selain menyehatkan juga sekaligus menghematkan.

Senin, 14 September 2015

apa itu cinta

suatu hari seorang pemuda datang kepada seorang filsuf lalu bertanya. "apakah anda tahu apakah cinta itu?" kemudian sang filsuf meminta pemuda itu "pergilah kamu ke taman itu dan petiklah satu tangkai bunga yang menurutmu paling indah disana. tapi, berjalanlah terus tanpa menoleh lagi kebelakang." 

singkat cerita pemuda tersebut mengikuti nasihat sang filsuf berjalan menyusuri taman dan kembali tanpa membawa setangkai bunga.

pemuda itupun bercerita mengapa ia kembali tanpa membawa setangkai bunga paling indah seperti permintaan sang filsuf. "ketika dipertengahan jalan saya jumpai bunga yang sangat indah. tapi, saya urungkan untuk memetiknya. karena saya pikir mungkin didepan nanti ada bunga yang lebih indah dari yang ini. sampai habis saya susuri taman itu barulah saya sadar bahwa bunga yang saya urung petik itulah yang paling indah."

sang filsuf berkata "itulah cinta."

saya begitu terkesan dengan cerita diatas yang begitu viral di dunia maya. sampai saat ini saya juga belum tahu siapa dan dari mana sumber cerita pendek penuh kebijaksanaan seorang guru ini. terkesan bukan karena cerita tersebut tentang cinta yang memang tak pernah habis kisahnya. saya lebih terkesan dengan kebijaksanaan seorang guru yang tidak menggurui. mengajar dengan cara mengalami dan bukan sebatas teori. memuntahkan pelajaran yang harus ditelan mentah-mentah. seorang guru dengan bijaksana mengajak berpikir serta mengantarkan kepada sebuah pemahaman dan bukan hapalan.

Jumat, 11 September 2015

Selasa, 08 September 2015

sedri yang berani tapi cengeng

Sedri 4 tahun. mencari maminya hilang di gramedia. kebingungan mencari. Menghampiri saya yang sedang khusyuk di bab pertama max havelaar. 

"Mas, pinjam handphone." mencoba tegar, tapi gagal. menangis dan memelas.

"Buat apa?" saya retoris bertanya.

Menangis sesenggukkan. "Mami saya hilang..."

Segrombolan bocah smp lewat entah apa salah satunya mencoba meyakinkan kawannya dengan sumpah "demi tuhan mati kafir gw klo bo'ong."  -__-'
aih.. bocah, enteng nian kau berani bersumpah begitu sekalipun yang kau sampaikan kebenaran. dalam hati. fuh!!

Sedri 4 tahun. Mencari maminya hilang di gramedia. kebingungan mencari. 
Bocah ini memilih menghampiri saya dan memelas meminjam handphone untuk menelepon maminya. Saya tak lantas memberi pinjam hanphone. buat apa. pulsanya tak ada.

"tadi terakhir sama mami dimana?" penasaran bertanya. 

Sambil terisak sedri menjelaskan. Saya yang kebetulan sedang kehabisan pulsa segera membawanya ke customer service yang berada disebelah kasir. Saya jelaskan kepada petugas sebagaimana sedri menjelaskan. Dan petugas mengkonfirmasi pada sedri. Setelah semua jelas saya memilih pamit dan mengawasi dari jauh dibalik rak buku. Tak lama setelah petugas mengumumkan. Mami sedri datang dengan bergegas. Sedri memeluk kaki maminya erat sebegitu eratnya hampir maminya jatuh. Maminya pun sama eratnya memeluk anaknya sembari menciumi ubun-ubun anaknya. 

Mengharukan sekali pertemuan mereka dari perpisahan yang sesaat. juga sekaligus menyesalkan.
Membawa anak diusia itu seharusnya lebih berhati-hati. Seharusnya orang tua menjaga agar anaknya tetap berada didekatnya berada dalam jarak pandang. Bagaimana jika yang sedri hampiri saya yang kebetulan penculik. Mengingat beberapa bulan ini saya tidak bilang banyak tapi ada beberapa kasus orang hilang dan sebagainya..

Senin, 31 Agustus 2015

setahun mengenang

Kesan pertama begitu mengesankan hingga karenanya saya kemudian terikat. Pertemuan kita begitu singkat tapi begitu melekat. Dimulai dengan pertanyaan yang sangat sederhana.

"Kenapa semua kendaraan berhenti ketika lampu merah?"

"Karena peraturan. Supaya tertib." Jawaban saya tanpa berpikir. Pun semua orang yang ada dalam diskusi ikut sepakat.

Guru itulah sapaan saya kepada beliau.

Guru mengulangi pertanyaannya sekali lagi. "Kenapa semua kendaraan berhenti ketika lampu merah?" Seperti memberi saya kesempatan untuk meng-anulir jawaban namun saya tetap pada jawaban diawal. "Karena peraturan. Supaya tertib."

Guru diam beberapa saat sambil dengan takzim menghisap kretek gudang garam merah.

Saya diam menunggu dan merekonstruksi di alam pikiran. Saya membawa kendaraan. Saat diperempatan jalan lampu merah. Saya berhenti. Lampu hijau. Saya jalan lagi.

Memecah lamunan saya guru menjawab. "Kalau guru, guru berhenti di lampu merah karena ada rem dan remnya dipakai."

Mendengar jawaban guru sontak kami semua tertawa. Saya tertawa menertawai diri sendiri. Ini begitu fundamental dan saya terjebak pada jawaban njelimet agar supaya.

"Gitu aja koq repot." Guraunya meniru Gusdur kemudian tertawa geli. geli sekali melihat air muka saya waktu itu.

Setelah reda tawa kami. Guru bertanya lagi. "Kenapa manusia berbuat dosa?"

.....  

Saya diam.

-Sejak hari itu delapan tahun yang lalu saya menjadi muridnya.


Rabu, 19 Agustus 2015

Menulis itu susah. katanya,,

Ya menulis itu susah. Kalimat-kalimat di alam pikiran yang luarbiasa itu tiba-tiba hilang. Menguap. Lenyap. Meninggalkan saya yang kemudian bengong terpaku depan monitor dengan lengan kokoh terbentang diatas keyboard.
Garuk kepala yang tidak gatal. (Tanda frustasi)
Barusan, terbayang betapa luarbiasanya kalimat tadi yang melayang-layang datang mencolek menggoda meminta dilahirkan dalam prosa indah nan romantis untuk persembahan kepada sang gadis manis yang punya lesung pipit yang aduhaiii... manis.
Menulis itu susah..
Menyisakan saya yang sekarang menjambak rambut sembari menggeretakkan gigi karies karena geram.
Sumpah. Demi rasa pegal yang saya tanggung; mengayuh sepeda rumah-kantor-rumah. Saya hanya ingin menulis.
Betulan, tadi kata-kata itu begitu lucu begitu jujur bikin saya senyum-senyum simpul.
Ah, sudahlah. Sekiranya nanti kita bertemu lagi saya janji tak akan seperti ini lagi. Saya akan sigap menyambar pena dan buku demi menangkapnya agar tak lari lagi.

Selasa, 11 Agustus 2015

Kamis, 06 Agustus 2015

CATPER PENDAKIAN SEMERU 2015 JAKARTA

Saya adalah perencana yang hebat namun, agen perjalanan yang buruk. 
Pendek kata.. akhirnya saya berhasil membujuk dua orang kawan. kita sebut saja namanya Obie dan Igor untuk melakukan pendakian ke gunung semeru. Mumpung longweekend. Tanggalan merah.
Setelah beberapa kali briefing dan cek peralatan dan perlengkapan semua beres.
....

13 mei
bergegas saya memenuhi janji untuk  bertemu di terminal lembang ciledug dengan Obie dan Igor diantar menggunakan motor oleh adik. saya yang hadir pertama seperti biasa. disusul Obie datang tidak berapa lama kemudian. tinggal menunggu Igor yang sedari tadi belum membaca pesan yang saya kirimkan. Bus sudah siap berangkat Igor belum juga ada tanda-tandanya. tunggu punya tunggu akhirnya Igor datang pontang panting berlari. ketiduran alasannya.
Bus benar-benar keluar dari jakarta sekitar jam 18.00 karena harus jemput penumpang di pool-pool sekitar jakarta.

13.00 meeting point terminal pasar lembang.
13.30 bus pahala kencana lembang( ciledug ) - malang Rp. 290,000



14 mei
menggunakan bus kami istirahat 3 kali di rumah makan. sekali di sekitar pantura untuk makan malam. perhentian pertama makan sudah disiapkan prasmanan dari PO. Pahala Kencana. perhentian kedua di entah dimana. yang saya tahu kita sudah di jawa tengah. perhentian ketiga sebelum memasuki kota surabaya sekitar pukul 10.00 untuk sarapan.

singkat cerita, pukul 16.00 kami sampai di kota malang setelah dua kali di oper bus oleh supir. kami melanjutkan perjalanan dengan tujuan awalnya adalah terminal arjosari. Obrol punya obrol. Dengan senang hati mas supir mau bantu pepet angkot dijalan tujuan pasar tumpang. Lebih menghemat waktu katanya.

sampai di pasar tumpang.


bertemu pendaki lain yang nantinya akan patungan sewa jeep ke pos ranu pane. di pasar tumpang kami memang merencanakan untuk belanja logistik yang sekiranya mudah basi atau layu kalau bawa dari jakarta.

semua sudah siap. kuota patungan sewa mobil jeep sudah lengkap. kami berangkat..

langit memberi restu perjalanan kali ini. dipayungi terangnya langit malam dan senyum sumringah kami yang akhirnya berkesempatan menjajal pendakian gunung semeru. mobil jeep meliuk-liuk menyusuri jalanan menembus malam gelap di lereng jurang. pengalaman dan jam terbang sudah menjadikan supir kami hapal mati jalur dan lobang jalanan. dia diam, bernas konsentrasi mengendalikan jeepnya, sementara kami para pendaki riuh rusuh untuk ketakjuban langit malam. sempat berhenti sekali supir kami turun untuk membantu pengemudi truk yang kepayahan mengendalikan bannya yang kandas di tikungan jurang.

tak terasa sudah dua jam perjalanan kami tiba di pos Ranu pane. tak banyak yang kami lakukan disini segera beli makan di warung dan mencari tempat untuk istirahat mengingat akan panjangnya perjalanan kami esok. berdasarkan info kawan pendaki lain, warung tempat kami makan tersebut ternyata membolehkan untuk menginap dengan membayar Rp.10,000 perorang. 

16.00 sampai di kota malang
16.00 - 17.00 melanjutkan ke pasar tumpang dengan angkot Rp. 10,000
18.00 - 20.00 naik jeep ke pos ranu pane Rp. 55,000 
Total 10,000+55,000= 65,000



15 mei
Bayar tiket masuk Rp.17,500 perorang perhari dengan tujuan kali mati idealnya 3 malam di atas.
selanjutnya setelah mengisi blanko formulir pendaftaran dan menyertakan semua persyaratan yang dibutuhkan dilanjutkan kemudian briefing dengan SAVER tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama di gunung Semeru. dan informasi terupdate mengenai kondisi gunung semeru.
setelahnya kami bersantai menikmati pesona Ranupane dan berceritera tentang perjalanan dari pasar tumpang semalam bagaimana langit malam secerah itu. bagaimana akhirnya kami sampai ke Gunung Semeru yang hanya bermodalkan Catper yang kami cari di internet. dirasa cukup, kami bersiap menjejaki semeru. Karna yang akan memimpin pendakian ini. saya dan Dia menjadi anggota yang akan menuruti semua perintahnya tanpa bantah. pun jika Karna meminta kami berguling-guling. kami sedia. setelah doa bersama yang dipimpin Dia kami berangkat.
perjalanan Ranupane - Ranu Kumbolo relatif landai dengan vegetasi sedang menyusuri punggung gunung berputar-putar. 

09.00 briefing pagi oleh SAVER
10.00 sarapan persiapan pendakian
11.00 - 16.00 ranu pane - ranu kumbolo
18.30 makan malam. Tidur
Total : 17,500 x 3 = Rp.52,500

16 mei
sejak berangkat saya sudah khawatir dengan lutut kanan yang pernah cidera sebelumnya saat perjalanan di papua dulu. dan benar saja lutut kanan nyeri kambuh. sementara masih bisa ditahan kalau mendaki. Nyeri tak tertahan kalau jalan menurun. pelan namun pasti dan pula diobati pemandangan sepanjang perjalanan Ranukumbolo ke Kalimati yang luarbiasa rasanya. tak dapat kita sensasi itu hanya dengan melihat gambar. tak terasa empat jam kita sampai di Kalimati. sesampainya kita langsung membagi tugas saya dan Igor bertugas membangun tenda dan Obie mengambil air di sumber mani untuk masak dan bekal summit nanti.

06.00 bangun - masak - sarapan - santai
13.00 - 17.00 ranu kumbolo - kali mati.
20.00 istirahat persiapan summit.
23.30 bangun. Masak air. Makan.


17 mei
Igor tidak membawa jaket windbreaker. apapun alasannya sebuah kesalahan yang tak perlu karena ini bukan pertama kalinya kami mendaki bersama. Sementara lutut saya tidak lebih baik dari kemarin sedikit agak memaksakan pergi summit karena melihat Obie dan Igor sebegitu semangatnya menyemangati saya. satu satunya yang masih fit di tim kami adalah Obie. dalam briefing malam. kami sepakat bahwa puncak adalah bonus. dan tidak menjadi tujuan utama, karena tujuan utama kami adalah untuk kembali pulang ke rumah dengan selamat.

baru beberapa menit mendaki lutut saya tidak bisa diajak kerjasama. sempat saya urungkan niat untuk ikut summit dan Obie dan Igor boleh melanjutkan ke puncak kalau mau. saya bisa kembali ke tenda karena belum terlalu jauh kami mendaki. Obie menawarkan untuk memijat lutut saya. saya bersedia. setelah diurut terasa lebih baik. saya bisa melanjutkan perjalanan hanya saja harus sangat hati-hati melangkah. pukul 03.00 pagi. rasanya batas vegetasi sudah tidak jauh lagi medan pasir mendaki puncak mahameru. tiba-tiba Igor terbungkuk memegangi perutnya. lemas. terduduk. saat kami semua terfokus pada lutut saya. Igor yang hanya mengenakan pakaian tiga lapis dan sweater saja terduduk lemas saya menduga Igor terkena hipotermia ringan. diskusi singkat. diputuskan tim untuk evakuasi Igor turun kembali ke tenda. perjalanan summit kami hentikan. keadaan tersebut membuat nyeri lutut saya tiba-tiba tidak terasa dan normal.

sampai tenda segera saya melakukan penanganan awal untuk hipotermia. saya bungkus Igor dengan sleeping bag dan botol air panas saya sisipkan kedalamnya dengan tujuan mengembalikan suhu normal tubuh Igor. terbangun pukul 09.00 saya dan Obie cek keadaan Igor sudah kembali sehat. dan karena sudah sehat kami minta Igor untuk ke sumber mani ambil air.

dirasa cukup menghabiskan waktu di Kalimati kami bergegas merapihkan peralatan dan bersegera kembali ke Ranukumbolo. dalam perjalanan turun kali ini saya secara aklamasi dipilih untuk menjadi pemimpin dalam tim karena yang harus segera kembali ke jakarta untuk menepati janji cuti yang hanya sampai tanggal 20 mei. sementara Obie adalah wiraswasta dan Igor pekerja lepas. mereka tidak ada batasan waktu kapan harus kembali ke jakarta. pukul 14.00 kami mulai turun ke ranu kumbolo dibantu sebatang tongkat untuk saya yang ditemukan oleh Igor. sangat besar manfaat tongkat itu untuk menopang kaki kanan saya agar tidak terlalu terbebani oleh 5 kali berat tubuh saya ketika turun.

tiga jam perjalanan terlalui dan kami sudah sampai kembali di Ranu kumbolo pukul 17.00 wib. melalui berbagai pertimbangan dan melihat kesanggupan tim saya terlebih dahulu mengajak dua orang sahabat ini untuk berdiskusi kita bertiga bersepakat untuk melanjutkan perjalanan ke pos Ranu pane. di Ranu kumbolo kami memilih untuk membeli nasi bungkus yang ditawarkan penjualnya disekitaran Ranu kumbolo untuk menghemat waktu daripada harus memasak logistik. istirahat di pos Ranu kumbolo dan persiapan alat untuk perjalanan malam. saya meminta Igor untuk mengenakan baju hujan yang saya bawa sebagai ganti jaket. dengan berbekal headlamp masing-masing kami memulai perjalanan.

berjalan ketika malam memiliki sensasinya sendiri. dinaungi megahnya gugusan bintang gemintang ketika malam kala itu. bersenandung lagu-lagu lawas demi mengusir sepi. kami bercerita tentang semua hal. menertawakan diri sendiri.

tidak sedikit pendaki yang memilih untuk perjalanan malam ini. saling menyusul dan menyapa adalah sebuah etika dalam perjalanan. beberapa kali berpapasan dengan pendaki yang baru datang. saling sapa dan bertukar informasi. ah,, inilah yang saya ingin temukan dalam setiap perjalanan. indah nian bukan.

merasa mata sudah mulai kehilangan fokus berjalan, dan rasa dingin menjalar saya memutuskan istirahat sejenak dan memasak air panas untuk membuat segelas teh untuk menghangatkan badan. tidak terlalu lama bersitirahat karena jika terlalu lama membuat kita malas bergerak dan mengantuk.

00.30 mulai summit ke mahameru
03.00 evakuasi. 1 Anggota tim hipotermia ringan. Kondisi tim tidak memungkinkan untuk meneruskan ke puncak.
04.30 sampai di tenda. Langsung penanganan untuk hipotermia.
05.30 istirahat. Tidur.
09.00 bangun. Igor yang terkena hipotermia sudah sehat kembali.
10.00 obrol santai 
12.30 packing persiapan turun ke ranu kumbolo.
14.00 - 17.00 kali mati ranu kumbolo.
19.10 - 00.15 (18 mei) ranu kumbolo - pos ranu pane.



18 mei
pukul 00.15 pas kami sampai di jalan beraspal ditepian kebun warga setempat. begitu lega rasanya keluar dari jalur penadakian yang panjang dan menyusuri punggung gunung berputar-putar dan landai itu. masih 10 menit lagi berjalan untuk sampai di pos Ranu pane. sudah malam. pos lapor masih tutup. beberapa pendaki yang turun malam memutuskan membangun tenda di sekitaran pos Ranupane. ada beberapa spot yang memang sudah disediakan untuk memasang tenda. kami malam itu memutuskan bermalam di warung yang membolehkan kami bermalam di dalam dengan ongkos Rp.10,000 perorang. ketika malam kami datang, kami juga menumpang menginap disini.

saya betah teramat betah disini, bisa berlama-lama disini melupakan sejenak aktivitas kerja dan kuliah.
Tuhan.. saya memang perlu ini. terimakasih,

pukul 09.00 memastikan tidak ada sesuatupun yang tertinggal selain jejak. kami mulai berangsur melapor ke pos menyerahkan dokumen dan sampah yang pribadi. selanjutnya kami menuju tempat parkiran mobil jeep yang siap memberikan jasa antar sampai pos perhutani di pasar tumpang.
lagi, patungan dengan beberapa pendaki lain dan menyepakati harga dengan supir jeep. dimulailah perjalanan dan betapa tak terkira pemandangan lukisan alam sepanjang perjalanan ini.

genap rasanya perjalanan kali ini. ketika datang kami di sambut gugusan bima sakti di langit malam dan pulang di antar luasnya pemandangan sejauh mata memandang lukisan alam gunung Bromo.

pukul 11.00 jeep memasuki halaman perhutani di pasar tumpang. setelah menumpang mandi dan ngopi kami mulai melanjutkan kembali perjalanan menuju stasiun kota malang.
plan A semoga dapat tiket sisa ke jakarta stasiun senen.
plan B kalau plan A gagal semoga tidak terlalu terlambat untuk mengejar jadwal berangkat bus ke jakarta.

Rencana tinggal rencana. tak dapat tiket dan sudah tidak mungkin untuk dapat bus ke jakarta. melihat jadwal kereta esok hari masih ada kesempatan untuk naik kereta ekonomi JAYABAYA. tidak seperti namanya yang ekonomi tiket kereta ini harus kami tebus seharga Rp.345,000. well, okelah.. harga yang pantas untuk sebuah kenyamanan. namun sebelumnya kami harus ambil no antrian dan sisa tiket yang tersedia hanya 20 seat lagi dari info layar stasiun.

selagi menunggu jumlah seat semakin berkurang dan berkurang dan berkurang.. melihat hal tersebut saya berinisiatif untuk memotong jalur antrian. tidak dengan cara yang tidak sportif. saya luaskan pandangan ke setiap sudut stasiun. saya inspeksi tempat sampah sekitaran stasiun barangkali ada potongan kertas antrian yang dibuang seseorang yang malas menunggu terlalu lama dan menyerah. ide ini membuahkan hasil saya dapatkan apa yang saya cari. hahaha.. dengan no lebih jauh dari yang kami miliki. sia-sia.

jumlah seat tinggal 5. saya berdoa. "Tuhan please.. saya cuma butuh 3 tiket saja." tak lama jumlah seat bertambah jadi sisa 7 mungkin ada yang cancel. tak berlangsung lama seat sisa 5 lagi dan bertahan di angka 5 sampai pada giliran kami. lega..

tiket sudah ditangan keberangkatan 19 mei 2015 pukul 11.45 wib. sekarang tinggal bagaimana kami menghabiskan malam ini di kota malang. di negara maju di bandara diizinkan untuk para turis yang sudah memiliki boarding pass yang ingin menginap di pelatarannya. lebih hemat dan mengurangi cemas akan terlambat check in. saya pun bermaksud demikian.

"tidak bisa! tidak boleh!" dengan tegas dan seram pihak sekuriti menjawab ketika saya menyatakan permohonan untuk bermalam di stasiun. berbekal smarthphone kami mencari penginapan murah, nyaman dan dekat stasiun. Jona's home stay sebagai penginapan yang bersahabat bagi para backpacker dan high recommended dan berbagai testimonialnya muncul di pencarian google. hanya sekitar 15 menit berjalan kami sudah sampai di Jona's home stay yang terletak di perumahan elit kota malang. dengan membayar Rp.180,000 sudah termasuk kasur tambahan kami menginap disini. sebagai kredit bagi jona's home stay saya pun sangat merekomendasikan tempat ini dengan segala kenyamanan dan keramahan yang mereka berikan. di sekitar penginapan terdapat banyak tempat makan dan cafe yang bisa menjadi pilihan sesuai selera.

00.25 sampai di Ranu pane
08.00 laporan turun ke pos ranu pane.
09.00 - 11.00 pos ranu pane - pasar tumpang. Rp. 75,000
13.00 - 14.00 pasar tumpang - stasiun malang.
Dari pasar tumpang naik angkot ke prapatan blimbing Rp. 10,000.
Dari prapatan blimbing sambung angkot ke stasiun malang Rp. 5,000
14.00 tiket jurusan pasar senen habis. Pesan tiket untuk tanggal 19 mei JAYABAYA Rp. 345,000
17.00 check in Jonas homestay Rp. 180,000 /3 orang.



19 mei
check out dari jona's home stay. dalam perjalanan menuju stasiun kami mampir untuk brunch (breakfast and lunch) di sebuah kedai soto yang rasanya luar biasa, ramainya luar biasa. dan harganya luar biasa.. murah. makan kenyang enak dan murah sudah termasuk es jeruk dan dua kerupuk bertiga hanya Rp, 27,000. selesai makan kami melanjutkan ke stasiun. untuk melanjutkan perjalanan pulang.

10.00 check out. Jalan kaki ke stasiun 15 menit.
11.45 kereta berangkat menuju jakarta.


20 mei
lebih kurangnya 15 jam perjalanan kereta kami sudah kembali lagi di jakarta. dan siap menyambut  pekerjaan yang menunggu untuk diselesaikan karena Deadline.

03.00 tiba di stasiun pasar senen. Jakarta.
04.00 - 04.30 pasar senen - ciledug naik angkot C01 kalo malem trayek liar. Rp. 15,000
05.00 sampai dirumah.


-selesai-

Selasa, 04 Agustus 2015

Selasa, 28 Juli 2015

Mulut perempuan

Tuhan, please..
Setidaknya hindarkan saya dari mereka perempuan yang tertawa terbahak-bahak.
Karena bukan sekali saya mendapati ketika mereka marah. Membuat saya bergidik.
Tak terkatakan bagaimana tajam mulutnya menyakiti bukan hanya kepada orang yang dengannya berhadapan.
Sial nian dia, Tuhan. Kasihan. Tapi, juga kepada mereka yang tak sengaja berada di sekitarnya. Sial pula mereka.
Demi penjelajahan yang telah saya khatamkan dari pelosok ujung sumatera hingga papua. Dan demi pesona milkyway yang saya saksikan dari kali mati gunung semeru. Izinkan saya tuhan.. untuk sekali ini jika tidak untuk meng-unfriend-kan atau paling-paling memblok akun sosialnya.
-Aamiin-

Kamis, 23 Juli 2015

3 hari awalan

3 hari sudah...
Tiga hari pula sudah kulewatkan makan siang sendiri di pojok pantry sendiri.
Tidak betul2 sendiri sebenarnya. Ada galon air disisi kanan dengan caranya menghiburku dengan suara gelembung udaranya yang terjebak dan kemudian naik. 

*blebekblebek..

Sampai hari ini, cukup menggantikan suara aliran air yg biasanya kunikmati di sisi kali. Dihutan.

Disini juga sejuk dengan pendingin udara. Bukan semilir angin hutan yang menyejukkan.

‪#ironimemang‬

-28 oktober 2014-

3 minggu pertama

Kemarin tepat 3minggu umurku sebagai pemuda terpilih yang dipercaya untuk mengemban tugas mulia menjaga kedaulatan ibu pertiwi Indonesia. Tapi bohong. Melainkan sebagai karyawan swasta bagian administrasi untuk ekspor.

Sampai kemarin rekor absenku tanpa cela. Fakta. Bisa dibuktikan dengan absen ceklok dikantor. 
Sebagai karyawan yang selalu datang no.2 Aku bangga. Karena yang selalu pertama datang adalah dia yang punya kuasa atas kunci kantor.

Untuk jarak kantor dari rumah menurut Gmaps adalah 6.9 km yang artinya dengan kendaraan kecepatan santai 30km/jam jarak itu bisa ditempuh dalam hitungan menit.
Rumus : (v=s:t)Dik : (v 30km/jam) (s 6.9 km)Dit : (t waktu tempuh)
jawab : t = 6,9 / 30 = 0,23 jam0,23 x 60 = 13,8 mnt
13,8 menit untuk sampai dari rumah ke kantor dengan kecepatan statis tanpa hambatan. Okelah, kita tambah waktunya untuk berapa kali aku harus menginjak rem karena tanggulan (baca: polisi tidur) ditengah jalan dan pilihan jalan agak memutar menghindari macet jalur utama.Perhitunganku tidak lebih dari 5 menit.Jadi 13.8 + 5 = 18.8 menit. Masih kurang? Kalau gitu kita genapkan 20 menit. Kita hilangkan kemungkinan buatku untuk memacu kendaraan lebih dari 30 km/jam.
-----------------------------------------
Hari ini luar biasa seperti biasa. Biasa-biasa saja. Bangun pagi, mandi kemudian sarapan disambung 2 batang rokok cukup untuk memulai hari.
Tegas langkahku keluar pagar rumah. Menunggu ayah mengantar ke depan tempat mangkalnya angkot kuning yang kebetulan melintasi kantor.
Ya, tidak bawa motor hari ini karena ayah mau pakai kepasar.
Berdasarkan pengamatan sederhana, kalau dengan motor aku bisa menuntaskan perjalanan selama 20 menit. Dengan angkot dan supir yang sabar itu akan makan waktu lebih lama. Pasti.Perkiraanku, dua kali lebih lama. 40 menit.Kulirik jam tangan 07:29 saat duduk diangkot. Masih aman. Karena jam operasi kantor 8:30 aku punya rentang waktu 61 menit berarti masih ada sisa 21 menit untuk benar-benar memulai.
10 menit pertama....20 menit kemudian......30 menit......40 menit..Ini sudah diluar perhitungan..pasrah... -__-" Hilang sudah kebanggaanku, kehormatanku yang kujaga terenggut dalam 40 menit oleh biadabnya macet ‪#‎eh‬.. *efekstensil*
71 menit atau 1jam11menit waktu yang ketempuh sampai benar-benar tiba dikantor.
Lututku lemas, mataku nanar menatap absen ceklok milikku berwarna "merah."
Aku terlambat..
-17 november 2014-

==============================================================================

siomay

Ketika memesan siomay saya tak pernah menafikan kehadiran pare dalam urutan pilihan macam-macam siomay dalam sebuah hidangan. Pahitnya pare, kecutnya jeruk limo dan gurihnya saus kacang adalah sensasi rasa yang bergumul dilidah. 

Sedap!!

Ketika suatu sabtu siang panas yang menggoda. siomay adalah pilihan menu yang pas untuk menambal lapar yang tidak terlalu. Namun, tak saya temukan pare di siomay yang saya pesan. Ah, Tak mengapa. Toh, tetap genap disebut siomay meski tanpa pare.

Ketika malam dalam tidur yang tak pulas, tanpa rasa penasaran yang membubung saya tak menyangka akan menjumpai sebuah pare siomay disini. Pare ini biasa saja sama seperti pare siomay lainnya. Yang membedakan hanya ukurannya yang sebesar pohon kelapa. Sembari menyilangkan lengan dan mendongakkan kepala.

"Inikah pare yang alpa siang tadi."

-16 juni 2015-

Rabu, 18 Maret 2015

CREATIVE ADVERTISING


Kreatif Advertising
What to say: ayo minum susu

How to say:

1
SAAT MAKAN SIANG BERSAMA DISEKOLAH NARTO MELIHAT TARNO MINUM SUSU. “NO, KAMU MINUM SUSUNYA BANYAK BANGET.”


2
“MINUM SUSU UNTUK MENINGKATKAN KOSENTRASI TO.”

3
“HMM.. MENINGKATKAN KONSENTRASI YA?!”


4
(dalam sebuah kelas yang sedang belajar)
“EH, LIAT NIH SEXY BANGET..”



5
BUGURU MERASAKAN ADA MURID YANG TIDAK MEMPERHATIKAN PELAJARANNYA. LANTAS, MELEMPARKAN SEBATANG KAPUR KE ARAH SUMBER.


6
NARTO MENYADARI ADA LEMPARAN KAPUR KEARAHNYA.


7
DENGAN KONSENTRASI TINGGI YANG IA MILIKI DENGAN MUDAH NARTO MENGHINDARI LEMPARAN KAPUR BUGURU.


8
BUGURU GERAM KARENA NARTO MENGHINDARI LEMPARAN KAPUR ITU. LALU MENGELUARKAN LEBIH BANYAK KAPUR.


9
BUGURU KEMBALI MELEMPARKAN LEBIH BANYAK KAPUR KE ARAH NARTO.


10
SEPERTI HALNYA NEO DALAM FILM MATRIX MENGHINDARI HUJAN PELURU. NARTO JUGA MENGHINDARI SETIAP LEMPARAN KAPUR KEARAHNYA.


11
BUGURU MAKIN KESAL KARENA NARTO MASIH BISA MENGHINDAR. BUGURU MENGELUARKAN PELONTAR KAPUR DIBALIK MEJANYA.


12
MASIH. DENGAN PENUH KONSENTRASI NARTO DAPAT MENGHINDAR BAHKAN MENANGKIS LEMPARAN KAPUR.


13
BUGURU MASUK KE RUANG KENDALI PELUNCUR ROKET (BACA : KAPUR) 


14
DAN MENGUNCI SASARAN


15
DENGAN MENGGUNAKAN PELUNCUR INI NARTO TIDAK MUNGKIN DAPAT MENGHINDAR ATAU MENANGKIS LEMPARAN KAPUR MILIKNYA


16
NARTO MEMANG TIDAK MENGHINDAR ATAU MENANGKIS LEMPARAN KAPUR ITU. IA MENANGKAPNYA DENGAN SUMPIT.


17
BUGURU KESAL BUKAN MAIN. SEMUA LEMPARAN KAPURNYA GAGAL.


18
TIDAK ADA CARA LAIN. BUGURU MERUBAH DIRINYA MENJADI KAPUR.


19
BUGURU MENGARAHKAN DIRINYA KEARAH NARTO. INI AKAN MENJADI LEMPARAN TERKAHIRNYA.


20
NARTO MENANGKAP BUGURU DAN BERKATA “BUGURU, BAGAIMANA KELASNYA?”


21
NARTO TERSENYUM AKAN LAMUNANNYA MEMPUNYAI KEMAMPUAN KONSENTRASI TINGGI


22
NO, SAYA HARUS MINUM SUSU!!