Pancasila adalah dasar ideologi
negara Indonesia. Bung Karno menyatakan bahwa pancasila
adalah isi jiwa bangsa
Indonesia secara turun-temurun yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh
kebudayaan barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi
lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.
Dalam butir-butir pancasila
memandang manusia utuh sebagaimana manusia itu seharusnya. Butir pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, setiap orang
Indonesia bebas memilih dan melaksanakan ibadah berdasarkan agama yang
diyakininya. Kemudian setiap agama meng-Esa-kan Tuhan. ketika setiap manusia
indonesia meletakkan Tuhan dalam hatinya bukan harta, jabatan, atau kenikmatan-kenikmatan sementara maka akan dengan sendirinya tercipta Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. Mustahil
seseorang melakukan dosa ketika ada Tuhan dalam dirinya.
"Dahulukan adab daripada ilmu.
Dahulukan adab daripada ilmu." Pesan guruku semasa hidupnya dulu. Rasanya tak
kurang-kurang stok orang pintar yang kita miliki. Tapi, jarang sekali orang
yang memiliki budi pekerti. Sebetulnya ada banyak, tapi, biasanya mereka
tersembunyi dan jarang mengekspos diri. Manusia yang tinggi adabnya maka tinggi
ilmunya, miskin adab miskin pula ilmunya. Mendahulukan ilmu daripada adab
menjadikan manusia tidak tahu bagaimana bersikap adil. Padahal Ilmu pasangannya
amal. Bagaimana mau beramal kalau sombong. Keadilan tidak akan pernah ada jika
manusianya tidak beradab. Barulah bisa adil kalau beradab.
Dalam sila kedua jelas sekali
membahas tentang bagaimana kita memanusiakan manusia. Sesuatu barulah disebut
ilmu ketika ia sudah diamalkan. Ilmu yang tidak diamalkan masih sebatas
wawasan. Hanya kebetulan dia lebih dulu tahu.
Persatuan Indonesia, tak perlu
disuruh, otomatis saja. saat kita bisa menghargai orang lain apapun agama dan latar
belakangnya mau petani, buruh, akademisi, polisi, orang kaya, orang miskin
semua sama. kemudian yang berlebih menghargai yang kurang, sebaliknya, yang
kurang menghormati yang memang berlebih, tidak terburu-buru menghakimi dan setiap
orang tahu apa peran dan fungsinya masing-masing.
Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/
Perwakilan, Bagaimana tidak khidmat negara
kita ketika pemimpin dan wakil rakyat yang dalam hatinya hanya Tuhan dan empati
pada rakyat. Saat itu Indonesia telah menjadi negara ideal dengan memberikan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia. Keadilan pula bagi alam, hewan dan tumbuhan, menjadi rahmatan
lil’alamin. Aamiin.
0 comments:
Posting Komentar