Penipuan jaman now makin canggih
dan mereka sudah paham betul apa itu STP (Segmentasi Targeting dan Positioning)
dan bagaimana memanfaatkan internet marketing. Baru-baru ini saya hampir saja
kena tipu dengan modus panggilan kerja. Bisa dibilang saya selamat dari
penipuan hanya karena keberuntungan. Karena saya sangat percaya dengan
panggilan kerja tersebut.
Saat itu saya baru diterima kerja
dan sudah tanda tangan kontrak 2 hari sebelumnya dan setelah istirahat makan
siang pukul 2 siang saya menerima sebuah sms.
“ Pengumuman surat undangan tahapan tes seleksi PT. Pama Persada
Nusantara sudah kami kirim ke email anda, mohon dicek dan dipelajari. Ditunggu
konfirmasi hadir/tidak paling lambat pukul 17.00 wib”
Saya sangat excited saat menerima sms itu karena memang beberapa waktu
sebelumnya saya merasa pernah melamar pekerjaan di pama. Sudah pasti ini
panggilan dari cv yang saya kirimkan. Pasti!! Meskipun baru diterima kerja di
kantor baru, panggilan tes di pama begitu menggoda dan sangat sayang untuk
dilewatkan.
Tanpa tunggu lama saya langsung
cek email email masuk. Benar saja, ada pesan baru dengan pengirim dari recruitment@pamapersadanusantara.id
dalam email tersebut tidak terdapat body email hanya sebuah lampiran file pdf.
Isi pdf itu adalah penjelasan proses rekrutmen, rangkaian acara, informasi
benefit dan pengumuman nama-nama yang dipanggil untuk tes penerimaan karyawan
baru di pama persada nusantara yang akan dilaksanakan di balikpapan tanggal 10
– 12 november 2017. Tes dilaksanakan hari jumat – minggu. Saya bisa cari alasan
izin satu hari saja, hari jumat kalau tidak lulus saya bisa lanjut kerja hari
senin. Tidak ada ruginya.
Dijelaskan dalam pdf itu bahwa
semua biaya akomodasi peserta akan ditanggung oleh pama dengan sistem refund.
Jadi, saya harus menanggung biaya keberangkatan dari jakarta yang nantinya akan
diganti dan untuk kemudahan proses, pihak pama disini telah bekerja sama dengan
satu agen travel untuk reservasi tiket dengan blue sky travel. Setelah saya
telepon travel itu kemudian pihak travel meminta saya untuk mengirimkan data
nama, ttl, alamat, kode pos, email dan no telpon. Selang beberapa menit saya
menerima balasan kode booking dan total uang tiket PP sejumlah IDR 1,689,600.00
yang harus saya transfer ke rekening BRI A/N T KAPITANO CHANDRA 719301010966531
dengan batas waktu 1 jam dengan peringatan jangan sampai terjadi pembatalan
otomatis dari pihak LION AIR.
Untuk pengangguran kehabisan
tabungan selama nganggur yang baru 2 hari diterima kerja. Setengah terburu-buru
saya inisiatif menghubungi beberapa teman yang sekiranya bisa menalangi dulu.
Toh, nanti juga di refund sama pama. Untuk meyakinkan teman yang mau
meminjamkan uangnya saya kirimkan juga file pdf dalam email yang saya terima. Salah
satu teman saya membalas pesan yang saya kirim dan menyanggupi untuk
mentransfer ke rekening tersebut.
Bukan main senangnya punya
sahabat yang bisa diandalkan dalam kondisi urgent begini. Lega.
Sembari menunggu bukti transfer,
saya iseng buka website pama untuk cek pengumuman penerimaan karyawan baru
disana. Betapa kagetnya saya begitu buka website pama langsung muncul
disclaimer dan peringatan untuk hati-hati terhadap penipuan panggilan kerja
mengatasnamakan pama persada nusantara dengan modus penipuan persis seperti
yang sedang saya lakukan dan keterangan disana email HRD pama yang benar adalah
recruitment@pamapersada.com
bajingan! Asuu!! Saya memaki dalam hati. Mengetahui bahwa saya
sudah tertipu saya gemetar, persendian saya seperti hilang, lemas sekali. Segera saya hubungi teman yang menyanggupi
transfer untuk menanyakan apakah dia sudah transfer ke rekening itu.
Alhamdulillah.. ternyata dia sedang mempelajari pdf yang saya kirimkan
yang menurutnya terasa mencurigakan. Segera saya sampaikan bahwa itu penipuan
dan saya sangat bersyukur selamat dari usaha penipuan itu.
Dari apa yang telah saya alami,
saya merasa penasaran dan mencoba menganalisa bagaimana para penipu itu
akhirnya menetapkan saya sebagai target penipuan mereka. Dari kronologi yang
saya sampaikan, penipuan yang mereka lakukan bukan sekedar penipuan biasa.
Tapi, terstruktur rapih dan mereka sudah melakukan persiapan yang matang
sebelum akhirnya melancarkan misinya.
Pertama, mereka sudah mengetahui
siapa target penipuan mereka mulai dari nama, no. telpon, email dan mengerikan-nya
mereka bahkan tahu bahwa saya pernah melamar pekerjaan di pama persada.
Kedua, manajemen waktu yang
mereka terapkan kepada target sangat sempit. Dengan memberikan batas waktu
membuat target tidak bisa banyak berpikir. Ini konsep promosi yang sering
diterapkan online marketer dengan tujuan menyegerakan pembelian oleh customer atau istilahnya Impulse Buying. Saya yang sekolah dan
belajar tentang bagaimana membuat promosi yang baik menurut teori-teori
komunikasi pemasaran dari bapak Laswell, Philipp Kotler, Chirs Fill dkk. Tetap
saja kena tipu, diburu waktu takut tiketnya batal kalau tidak dibayar segera.
Ketiga, demi kesuksesan
mengelabui targetnya para penipu ini bisa dibilang cukup modal dan memiliki
pemahaman yang baik tentang internet marketing untuk bikin saya percaya bahwa
ini panggilan kerja resmi. Terbukti dengan menggunakan domain
pamapersadanusantara.id sengaja dibikin sangat mirip dengan yang aslinya. Pakai
domain berbayar bukan yang gratisan.
Kesimpulan saya berujung pada
sebuah pertanyaan, darimana penipu ini mendapatkan data mateng calon korban?
Memang selama nganggur saya kirim
email ke HRD banyak perusahaan, datang ke jobfair, pakai banyak aplikasi
gratisan di playstore untuk apply kerjaan. Ngomong-ngomong soal data. Waktu
ada jobfair kemnaker di kemayoran beberapa bulan lalu saya lihat ada booth
jobstreet disana. Saya penasaran tanya ke petugas yang jaga “mba, saya koq
nglamar kerja di jobstreet gak pernah dapet panggilan yah. Jangan-jangan
perusahaan yang naro lowongan di jobstreet cuma pura-pura aja padahal mereka
ngumpulin data pelamar untuk jadi target marketing. Soalnya kan, kita pelamar
kerja pasti bikin akun asli di jobstreet”. “wah iya mas, memang isu itu yang
sedang kita tangani. Kita juga gak bisa tahu apakah perusahaan yang naro
lowongan itu bener-bener butuh karyawan baru”. Kemudian mengalir obrolan kami
tentang bagaimana bagaimana data pelamar di jobstreet itu penting dan bisa digunakan
untuk apa saja salah satunya membangun data target market di facebook ads
dengan menggunakan fitur “look a like” jadi dengan sejumlah data yang kita
upload di facebook ads kemudian algoritma facebook akan menemukan target
konsumen yang memiliki kesamaan dengan data yang kita upload. Dengan begini
iklan atau kampanye apapun yang kita buat di facebook dijamin tepat sasaran dan
pastinya hemat budget. Dan bayangkan data ini digunakan untuk kepentingan lain.
Saya tidak bilang jobstreet salah. Toh, sekarang saya dapet kerja yang sekarang
karena melamar dari jobstreet.
Usaha dalam membangun database
bukan cuma dari aplikasi pencari kerja saja. Ada sangat banyak cara kreatif
yang membuat kita akhirnya dengan sukarela mengisi data diri. Nasihat untuk
diri sendiri “mulai sekarang bijaklah sebelum memutuskan untuk mengisi formulir
data diri”