Minggu, 18 Oktober 2015

Hikayat lama. Tentang monyet dan tiga angin

cerita yang saya terima dan belum mengetahui darimana sumbernya ini. saya ceritakan kembali dengan gaya dan bahasa saya sendiri.


Dahulu kala..
Tiga angin sedang berjalan-jalan. mereka adalah topan, puyuh, dan sepoi.
Dalam perjalanannya berjumpa mereka dengan seekor monyet yang sedang asyik dipucuk batang kelapa. Asyik sekali memilih buah kelapa.

Angin puyuh berseru: "bagaimana kalau kita bertaruh, siapa diantara kita bertiga yang bisa menjatuhkan monyet rakus itu."

"Hahaha.. biar aku yang mencoba pertama." Jawab topan dengan pongahnya.

Wuzz...!!!!
Genap kekuatan topan menggoyang batang kelapa dengan upaya menjatuhkan monyet dari batang kelapa. Sepenuh daya upaya pula monyet berpegangan. Erat sekali.

Hingga habis tenaganya. Topan kembali tanpa hasil. Menekuk mukanya menahan kesal. Puyuh dan sepoi diam tak berkomentar. "Nah, sekarang giliranku." Puyuh memecah keheningan.

Wuuiss...!!!
Tak kalah hebat dengan topan. Puyuh memutar-mutar batang kelapa mencoba memelantingkan monyet ke udara. Tak habis akal monyet yang ketakutan memeluk batang kelapa layaknya temu kangen keluarga sebab pecahnya perang saudara. Korut dan Korsel yang kini bertetangga.

Malang tak dapat ditampik. Hingga tuntas puyuh mencoba. Kegagalanpun harus ia terima.
Puyuh kembali. Topan tersenyum tipis merasa tidak sendiri. "Aku mau coba pula." seru sepoi pelan mengumpulkan kepercayaan diru. "Hahaha...Sontak topan dan puyuh tertawa."

"Lebih baik kita pulang. aku dan puyuh saja tak sanggup menjatuhkan monyet itu. besar betul tekad monyet itu." Sergah topan dengan bijaknya.

"Tapi aku mau mencoba." Sepoi bersikukuh.

"Baiklah, untuk memuaskan inginmu, Cobalah." Puyuh menengahi.

Semilir sepoi menghampiri monyet yang takzim menikmati kelapa pilihan yang manis air dan degannya. Dengan lembut sepoi membelai bulu bulu. Monyet mengantuk. Perut kenyang dan semilir angin sepoi. Monyet menguap panjang tanpa sengaja kehilangan pegangan.

Bukk!!!

Monyet terjatuh.

Topan dan puyuh menganga.


0 comments:

Posting Komentar