Selasa, 28 Juli 2015

Mulut perempuan

Tuhan, please..
Setidaknya hindarkan saya dari mereka perempuan yang tertawa terbahak-bahak.
Karena bukan sekali saya mendapati ketika mereka marah. Membuat saya bergidik.
Tak terkatakan bagaimana tajam mulutnya menyakiti bukan hanya kepada orang yang dengannya berhadapan.
Sial nian dia, Tuhan. Kasihan. Tapi, juga kepada mereka yang tak sengaja berada di sekitarnya. Sial pula mereka.
Demi penjelajahan yang telah saya khatamkan dari pelosok ujung sumatera hingga papua. Dan demi pesona milkyway yang saya saksikan dari kali mati gunung semeru. Izinkan saya tuhan.. untuk sekali ini jika tidak untuk meng-unfriend-kan atau paling-paling memblok akun sosialnya.
-Aamiin-

1 komentar: