Kamis, 16 Juni 2016

Nuri..na!! Minta belimbing

Meski samar-samar aku ingat wajahnya. Tapi, senyumnya lekat sekali di hati. Bibir tipis dengan lesung pipit dan geliginya yang tersusun rapih. Cantik.
Perempuan mungil dan cantik itu namanya Nurina (cahaya kami). Nurina tidak hanya cantik, dia sopan, ramah, baik. Tak puas ketemu di sekolah aku sering cari-cari alasan supaya bisa main kerumahnya. Adalah samsul sahabat baikku yang paling sering kuajak ke rumah nurina atau sebaliknya. Minjem catetan, ngerjain pe-er bareng, atau minta belimbing alasan yang paling sering. Samsul dan keluarganya saban siang suka sekali rujak.
Samsul "Bud, ngrujak yuk!"
Aku: "yuk..!! Kerumah Nurina minta belimbing!!"
Samsul: "yuk..!!"
Kami kerumah Nurina naik sepeda. Sepanjang jalan kerumah Nurina aku senyum-senyum sendiri.
(Di rumah Nurina)
Aku: "sul, panggil gih"
Samsul: "elu aja bud.."
Aku: "bareng ya tapi"
Samsul: "iyaa"
Aku, samsul: "Nuri...na!! Minta belimbi..ng"
Cekrek, suara pintu dibuka
Nurina: "eh, iya.. boleh"
Buka pager
Aku, samsul: "hehehehe.."
Samsul: "bud panjaat!!"
Nurina senyum. Aku bengong. Bego.
Samsul: "bud!! Panjaat!"
Aku: "eh,, iya sul"
Soal panjat memanjat memang aku yang selalu disuruh lantaran kurus. Jadi bisa menggapai belimbing yang di ujung dahan. Samsul menunggu operan belimbing dariku dibawah.
Nurina: "ambilnya yang udah kuning-kuning aja ya" sambil mendangak kearahku
Aku: "iya nur'
Samsul: "bud, udah cukup nih. Banyak"
Aku: "oke!!"
Turun dari pohon
Aku: "nur, makasih yaa"
Nurina: senyum "iya, sama-sama"
Samsul: "Nur, makasih yaa"
Nurina: senyum "iya, sama-sama"
Samsul: "yuk bud. Pulang"
Aku: "yuk..!"
Yes, udah ketemu nurina. Kami pulang kerumah samsul buat lanjut ngerujak. Samsul dapet belimbing. Aku dapet ketemu Nurina. Kemudian kami tersenyum sepanjang jalan.
Di lain hari aku dan samsul janjian main sepeda sore. Rumah Nurina selalu jadi rute sepeda kami. Setiap depan rumah nurina aku selalu mengurangi laju sepeda kemudian kupanggil "Nuri..na!!" Kemudian kutengok kebelakang. "Ah, nggak keluar. Tapi, gapapa deh kan udah lewat rumahnya." Ngomong sendiri. Meskipun cuma ketemu rumahnya. Itu saja sudah cukup untuk menggenapkan hari dan membuatku tersenyum.

0 comments:

Posting Komentar